LAPORAN
LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KELOMPOK
3
Disusun
oleh :
Mochammad
Fauzan Wirawan(1441173404151)
Mia
Oktaviani (1441173404176)
Irena
Apriliani(1441173404179)
Nurul
Hikmah(1441173404180)
Frieska
Septiany(1441173404181)
Ulfah
Nurillahi Fauziah(1441173404183)
Hikmah
Watidewi(1441173404185)
Eka
Ayuningtias(1441173404189)
Neviana
Putri Hardani(1441173404218)
JURUSAN
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami
bisa dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Kami
akui masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Karawang, 18 September
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif.................................................................. 2
2.2
Kegunaan Laporan Laba Rugi Komperhensif................................................. 2
2.3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komperhensif............................................ 3
2.4 Kualitas Laba.................................................................................................. 3
2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................... 4
2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................... 6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran
keberhasilan kinerja yang dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode
berjalan. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi
menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu
periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan
pengembalian kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara
pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi
berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau
menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan dan ditandingkan dengan beban
yang diakui terlepas dari saat pembayaran.
1.2
Tujuan Penulisan
Makalah
ini dibuat bertujuan untuk:
1. Dapat
memahami kegunaan dan keterbatasan laporan laba rugi komprehensif.
2. Dapat
memahami tentang manajemen laba yang dapat mempengaruhi kualitas laba suatu
perusahaan.
3. Dapat
memahami tentang total laba komprehensif.
4. Dapat
mengetahui laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal dan laporan laba rugi
komprehensif bentuk ganda.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan
laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja
perusahaan selama periode tertentu. Digunakan untuk menilai dan memprediksi
jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus kas masa depan.
Laporan laba rugi komprehensif akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan
yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis
biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan
(revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah
laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2.2
Kegunaan Laporan Laba Rugi Komperhensif
Laporan laba rugi komprehensif berguna
untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan,
dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Laporan
laba rugi komprehensif sering digunakan oleh beberapa pengguna laporan keuangan
berikut ini :
1. Investor
Investor
menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di masa lalu sebagai
input penting dalam memprediksi laba dan arus kas di masa depan, yang kemudian
dijadikan dasar untuk memprediksi haarga saham dan deviden perusahaan dimasa
depan.
2. Kreditor
Dengan
menggunakan informasi laba rugi masa lalu, kreditor dapat memahami kemampuan
calon debitur dalam menghasilkan arus kas masa depan yang diperlakukan untuk
membayar beban bunga dan membayar pokok pinjaman. Pencairan asset jaminan bukan
hal yang paling diinginkan oleh kreditur, melainkan keberhasilan perusahaan
memperoleh penghasilan dan menghasilkan arus kas dari operasi.
3. Manajemen
Laporan
laba rugi komprehensif diipandang penting bagi investor dan kreditur, maka
sudah sepatutnya manajemen juga berkepentingan terhadap laporan laba rugi
komperhensif. Selain itu, banyak perusahaan, bonus yang diberikan kepada
manajer ditentukan berdasarkan keberhasilannya dalam mencapai target laba.
2.3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi
Komperhensif
Selain
memiliki beberapa kegunaan, laporan laba rugi komprehensif juga memiliki
beberapa keterbatasan. Penggunaan laporan laba rugi komperhensif harus memperhatika
bahwa laporan ini disusun berdasarkan asumsi dan kebijakan tertentu.
Beberapa
keterbatasan laporan laba rugi komprehensif diantaranya sebagai berikut:
1. Penghasilan
atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal, tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba rugi komprehensif.
SAK mensyaratkan bahwa penghasilan atau
beban dapat diakui ketika dapat diukur dengan andal. Transaksi yang
mempengaruuhi laporan laba rugi komperhensif namun tidak dapat diukur
pengaruhnya secara andal, tidak dapat dimasukkan ke dalam laporan laba rugi
komperhensif.
2. Laba
yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan.
Perusahaan diperkenankan oleh SAK untuk
memilih dasar alokasi atau metode untuk menyusutkan aset tetap. Jika suatu
perusahaan memilih menggunakan metode untukmenyusutkan aset tetap. Jika suatu
perusahaan memilih menggunakan metode garis lurus, sementara perusahaan lain
memilih metode penyusutan saldo menurun, dan jika hal lain dianggap sama, maka
laba kedua perusahaan ini akan berbeda.
3. Pengukuran
penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment) manajemen.
Beberapa hal yang melibatkkan
pertimbangan manajemen misalnya, ada sebuah perusahaan yang menyusutkan aset
tetap gedung selama 20 tahun, namun ada juga yang menyustkan selama 15 tahun
untuk aset sejenis. Begitu juga dengan pertimbangan dalam mengestimasi
kewajiban atas klaim garasi dan pengakuan pengghapusan piutang tak tertagih,
ada yang melakukan dengan optimistis, sehingga menyebabkan beban yang lebih
rendah dan laba yang lebih tinggi.
2.4 Kualitas Laba
Informasi kinerja
perusahaan yang tercermin pada informasi laba di laporan laba rugi komprehensif
merupakan informasi yang penting dilihat oleh investor dalam pengambilan
keputusan mengenai investasi atau kredit, dan juga informasi untuk mengevaluasi
kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Banyak perusahaan yang berusaha
mencapai laba yang tinggi untuk memenuhi ekspektasi investor agar dinilai baik,
sehingga akan berdampak pada kompensasi yang diterimanya. Dengan demikian,
perusahaan memiliki insentif untuk melakukan manajemen laba agar mencapai
target laba tertentu.
Manajemen laba
merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau
kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diinginkan, tanpa melanggar
ketentuan di standar akuntansi. Biasanya, manajemen laba digunakan dalam bentuk
menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu yang diinginkan, tanpa
melanggar ketentuan di standar akuntansi. Biasanya, manajemen laba digunakan
dalam bentuk menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu, misalnya
dengan cara mengakui pendapatan secara prematur. Atau dapat juga dilakukan
dalam bentuk menurunkan laba periode ini, agar dapat menaikkan pendapatan di
periode mendatang, misalnya dengan cara mengakui kerugian penurunan nilai
piutang berlebihan dengan asumsi yang kurang realistis.
Dengan demikian,
kualitas laba menjadi sangat penting karena dapat dipengaruhi oleh manajemen
laba. Manajemen laba dapat merusak informasi yang dihasilkan laporan keuangan
dan menjadi informasi yang menyesatkan. Lebih jauh lagi, kualitas laba rendah
akan merusak kepercayaan investor terhadap informasi yang tersaji di laporan
keuangan.
2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif
Total laba rugi
komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari
transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Konsep laba berkaitan
langsung dengan unsur penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran
penghasilan dan beban untuk menghasilkan laba, sebenarnya bergantung pada
konsep pemeliharaan modal yang digunakan. Sebagian besar perusahaan menggunakan
konsep pemeliharaan modal keuangan dalam penyusunan laporan keuangan. Menurut
konsep ini, laba hanya diperoleh apabila jumlah finansial (uang) dari aset neto
pada akhir periode melebihi aset neto pada awal periode.
Penghasilan
dan Beban didefinisikan sebagai berikut :
· Penghasilan
adalah kenaikan manfaat ekomoni selama periode akuntansi, yang menyebabkan
kenaikan aset neto (ekuitas), dalam bentuk penambahan atas pemasukan aset atau
penurunan liabilitas, yang tidak berasal dari kontribusi pemilik modal.
· Beban
adalah penurunan manfaat ekomoni selama periode akuntansi, yang menyebabkan
penurunan aset neto (ekuitas), dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset
atau bertambahnya liabilitas, yang bukan termasuk distribusi kepada pemilik.
Total laba rugi
komperhensif dibagi menjadi berikut ini:
1.
Komponen “laba rugi”
Laba rugi adalah total pendapatan
dikurangi beban, yang tidak termasuk dalam komponen pendapatan komprehensif
lain.
2.
Komponen “pendapatan kompehensif lain”
Pendapatan konperhensif lain berisi
pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi, sebagaimana
disyaratkan oleh SAK lainnya.
Perusahaan dapat
melakukan perubahan istilah dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal
ini diperlukan untuk menjelaskan kinerja keuangan. Misalnya mengelompokkan
berdasarkan pos yang terkait dengan kegiatan operasi utama perusahaan dengan
yang berasal dari kegiatan tidak berulang. Hal ini dipergunakan digunakan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
arus di masa depan secara berbeda antara unsur yang berasal dari kegiatan biasa
yang lazim dilakukan perusahaan sehari-hari sebagai aktivitas operasi utama,
dengan unsur yang berasal dari kegiatan yang tidak terjadi secara reguler.
Perlu diingat bahwa
salah satu pos yang merupakan penghasilan atau beban dari kegiatan operasi di
suatu perusahaan mungkin menjadi pos yang tidak reguler di perusahaan lain.
Namun, perusahaan dilarang menyajikan pos penghasilan dan beban sebagai pos
luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan
keuangan. Pos yang bersifat tidak biasa karena jarang terjadi dapat disajikan
sebagai keuntungan atau kerugian non-operasi.
Pengahasilan bisa
dikelompokkan menjadi dua unsur, yaitu pendapatan dan keutungan. Pendapatan
merupakan penghasilan yang berasal dari
aktivitas operasi utama perusahaan, misalnya aktivitas penjualan barang
bagi perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur dan aktivitas penyediaan jasa
bagi perusahaan jasa. Sedangkan keuntungan merupakan kenaikan aset neto yang
berasal dari transaksi insidental di luar transaksi perusahaan yang
menghasilkan pendapatan. Misalnya sebuah perusahaan dagang memperoleh
penghasilan dari penjualan barang dagangnya akan mengakui sebagai pendapatan,
namun jika suatu ketika perusahaan ini menjual kendaraan angkut barangnya pada
harga jual di atas nilai buku kendaraan tersebut, maka akan diakui sebagai
keuntungan.
Beban juga bisa
dikelompokkan lagi menjadi dua unsur, yaitu beban dan kerugian. Beban merupakan
beban yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan, misalnya yang
terkait dengan aktivitas penjualan barang dagang bagi perusahaan dagang.
Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.
Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.
Komponen pendapatan
komprehensif lain, antara lain sebagai berikut:
1.
Perubahan dalam surplus revaluasi aset
tetap dan aset takberwujud. Surplus revaluasi adalah selisih antara nilai
revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dan aset takberrwujud yang diukur
menggunakan model revaluasi.
2. Keuntungan
dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yangdiakui.
3. Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing.
4. Keuntungan
dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai
tersedia untuk dijual.
Keuntungan dan kerugian ini berasal dari
keuntungan dan kerugian belum terealisasi berupa selisih antara nilai tercatat
aset keuangan tersedia untuk dijual dengan nilai wajarnya pada tanggal
pelaporan keuangan.
5. Bagian
efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas.
2.6 Format Laporan Laba Rugi
Komprehensif
Perusahaan dapat
memilih menyiapkan laporan laba rugi komprehensif dalam satu periode dalam satu
laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba rugi komprehensif atau dalam bentuk
dua laporan (bentuk ganda), yang terdiri atas laporan laba rugi terpisah dan
laporan laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba rugi periode berjalan.
·
Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk
Tunggal
Dalam PSAK 1 (revisi
2009) Penyajian Laporan Keuangan diatur mengenai pos minimum yang harus
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, yaitu :
1. Pendapatan
2. Biaya
keuangan
3. Bagian
laba rugi dari entitas asosiasi atau ventura yang dicatat menggunakan metode
ekuitas
4. Beban
pajak
5. Jumlah
laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan dan
kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi yang dihentikan
6. Laba
rugi
7. Komponen
pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan menurut sifat
8. Bagian
pendapatan komprehensi lain dari entitas asosiasi dan ventura yang dicatat
dengan metode ekuitas
9. Total
laba rugi komprehensif
Pada
laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, maka penyajian laba rugi periode
berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan dalam satu
laporan laba rugi komprehensif
PT.Transparan
Laporan
Laba Rugi Komprehensif
Untuk
Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Pendapatan 468.000
Beban pokok
penjualan (294.000)
Laba
bruto 174.000
Pendapatan lainnya 66.920
Biaya distribusi (10.800)
Biaya administrasi (24.000)
Beban lain-lain (
2.520)
Beban pendanaan (
9.600) 20.000
Laba sebelum pajak 194.000
Beban
pajak pengasilan ( 48.500)
Laba tahun berjalan
145.500
Pendapatan komprehensif lain
setelah pajak
Kerugian
aset keuangan tersedia untuk dijual (17.400)
Surplus revaluasi aset tetap 600
Pendapatan
komprehensif lain tahun berjalan,
setelah
pajak
(
16.800)
Total
pendapatan komprehensif tahun berjalan 128.700
Laba yang dapat
diatributkan kepada :
Pemilik entitas
induk 116.400
Kepentingan nonpengendali 29.100
145.500
Jumlah
laba rugi komprehensif yang
diatributkan
kepada :
Pemilik entitas
induk 102.960
Kepentingan nonpengendali 25.740
128.700
Laba
per saham :
Dasar
dan dilusian 0,23
·
Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk
Ganda
Jika perusahaan memilih untuk menggunakan format
laporan bentuk ganda, maka perusahaan menyiapakan dua laporan. Laporan pertama
yaitu laporan laba rugi periode berjalan dan laporan kedua yaitu laporan laba
rugi komprehensif yang berisi laba rugi periode berjalan.
Pos minimun yang harus disajikan dalam laporan laba
rugi terpisah ketika menggunakan format bentuk ganda, yaitu :
1. Pendapatan
2. Biaya
pendanaan
3. Bagian
laba atau rugi dari entitas dan ventura yang menggunakan metode ekuitas
4. Beban
pajak
5. Jumlah
laba rugi setelah pajak operasi yang dihentikan dan keuntungan kerugian
6. Laba
rugi
PT.Transparan
Laporan
Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31
Desember 2010
Pendapatan 468.000
Beban pokok
penjualan (294.000)
Laba
bruto 174.000
Pendapatan lainnya 66.920
Biaya distribusi (10.800)
Biaya administrasi (24.000)
Beban lain-lain ( 2.520)
Beban pendanaan (
9.600) 20.000
Laba sebelum pajak 194.000
Beban
pajak pengasilan ( 48.500)
Laba
tahun berjalan 145.500
Laba
yang dapat diatributkan kepada:
Pemilik entitas
induk 116.400
Kepentingan nonpengendali 29.100
PT.Transparan
Laporan
Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31
Desember 2010
Laba tahun berjalan
145.500
Pendapatan
komprehensif lain setelah pajak:
Kerugian aset
keungan tersedia untuk dijual (17.400)
Keuntungan
revaluasi aset tetap 600
Pendapatan
komprehensif lain tahun
berjalan
setelah pajak
( 16.800)
Total
pendapatan komprehensif tahun
berjalan ( 128.700)
Jumlah
laba rugi komprehensif yang
diatributkan
kepada :
Pemilik entitas
induk 102.960
Kepentingan nonpengendali 25.740
128.700
Laba
per saham :
Dasar
dan dilusian 0,23
Pada
laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, informasi alokasi laba rugi
periode berjalan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali
disajikan di laporan laba rugi terpisah, sedangkan alokasi total laba komprehensif
disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
Pendapatan
komprehensif lain disajikan per masing-masing kompenen. Seperti tampilan diatas
dalam menyajikan pendapatan komprehensif lain, perusahaan dapat menyajikan
secara neto dari dampak pajak terkait , atau dalam jumlah bruto sebelum pajak
disertai dengan total pajak penghasilan yang terkait dengan seluruh komponen
tersebut.
Berlaku bagi semua perusahaan apakah
menyajikan secara neto setelah pajak atau secara bruto sebelum pajak, maka
pajak penghasilan terkait setiap komponen harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Selain
pos minimum yang harus diisajikan di laporkan laba rugi komprehensif yang telah
dibahas sebelumnya, jika nilai pos-pos dalam pendapatan dan beban memiliki
jumlah yang material, maka perusahaan harus menyajikan dan mengungkapkan
sifatnya secara terpisah.
Terdapat beberapa kondisi pengungkapan
terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif, yaitu ketika :
1. Pos
penghasilan dan beban berjumlah material, maka sifat dan jumlah harus
diungkapkan
2. Terjadi
penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto
3. Terjadi
penurunan nilai aset tetap
4. Pelepasan
aset tetap
5. Pelepasan
investasi
6. Operasi
yang dihentikan
7. Penyelesaian
tuntutan hukum
8. Pembalikan
provinsi
Penyajian
Operasi Dihentikan Pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
Operasi
dihentikan diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar dimiliki untuk
dijual dan operasi dihentikan. Operasi dihentikan adalah komponen dalam
perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual, yang biasanya merupakan :
1. Lini
bisnis yang mewakili lini usaha atau area geofrasi operasi utama yang terpisah
2. Bagian
dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area
geografis operasi utama yang terpisah
3. Akuisisi
untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan
tujuan dijual kembali
Pada
laporan laba rugi komprehensif, perusahaan menyajikan satu jumlah yang terdiri
atas jumlah:
1. Laba
atau rugi operasi setelah pajak dari komponen operasi dihentikan
2. Laba
rugi yang diakui dari pelepasan operasi
dihentikan atau penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebeum
pelepasan
Pada bagian catatan laporan keuangan atau
laba rugi, perusahaan harus menyajikan atau dalam mengungkapkan perincian atau
analisis terhadap nilai tunggal tersebut di atas ke dalam hal berikut:
1. Pendapatan,
beban, dan laba rugi sebelum pajak dari operasi dihentikan dan beban pajak
terkait
2.
Keuntungan atau kerugian yng diakui dari
pelepasan operasi dihentkan atau penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar
neto sebelum pelepasan dan beban pajak terkait.
·
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan
perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas
selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal
pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode
dikurangi dengan pengambilan prive.
Akun-akun
dalam laporan perubahan ekuitas, yaitu:
a. Modal
awal
Modal awal berasal dari investasi awal ataupun
penambahan investasi.
b.
Laba atau rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan,
sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c.
Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk
kepentingannya sendiri di luar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan
mengurangi modal pemilik.
Jika
bentuk perusahaan adalah perseorangan atau firma maka penarikan
disebut Prive dan jika berbentuk perseroan (PT) penarikan
disebut Dividen.
Apabila
laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya
jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d.
Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba
rugi dikurangi penarikan.
Bentuk
laporan ekuitas, seperti berikut:
Laporan perubahan ekuitas mencerminkan berubahnya modal dari awal sampai
dengan menjadi modal akhir.
Contoh
Format Lap. Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseorangan
Perusahaan
Kartika Jaya
Laporan
Perubahan Ekuitas
Untuk
Tahun (Bulan) yang berakhir 31 Desember 2006
Modal 1 Januari 2006
|
XX
|
|
Laba Bersih
|
XX
|
|
Prive
|
(XX)
|
|
Kenaikan / Penurunan Modal
|
XX
|
|
Modal Akhir
|
XXX
|
Contoh Laporan
Perubahan Ekuitas Pemilik Cola-Cola Tahun 2004
|
Jumlah
saham biasa beredar
|
Saham
biasa
|
Surplus
modal
|
Laba
di invetasikan kembali
|
Saham
terbatas beredar laba komprehensif terakumulasi
|
Saham
treasuri
|
Total
|
|
|||||||
(dalam juta kecuali data perlembar saham)
|
2.442
|
$874
|
$4.395
|
$26.687
|
$(1.995)
|
$(15.871)
|
$14.090
|
SALDO 31 DESEMBER 2003
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Laba komprehensif:
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Laba bersih
|
-
|
-
|
-
|
4.487
|
-
|
-
|
4.847
|
Penyesuaian translasi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
665
|
-
|
665
|
Keuntungan (kerugian) bersih atas derivatif
|
-
|
-
|
-
|
-
|
(3)
|
-
|
(3)
|
Perubahan bersih dari keuntungan (kerugian) belum
di realisasi dari surat berharga
|
-
|
-
|
-
|
-
|
39
|
-
|
39
|
Kewajiban pensiun minimal
|
-
|
-
|
-
|
-
|
(54)
|
-
|
(54)
|
|
|
|
|
|
|
|
5.494
|
Laba komprehensif
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Saham di terbitkan untuk karyawan yang menggunakan
opsi saham
|
5
|
1
|
175
|
-
|
-
|
-
|
176
|
Manfaat pajak dari opsi saham dan saham terbatas
milik karyawan
|
-
|
-
|
13
|
-
|
-
|
-
|
13
|
Kompensasi berbasis saham
|
-
|
-
|
345
|
-
|
-
|
-
|
345
|
Pembelian sahamtreasuri
|
(38)*
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
(1.754)
|
|
|
|
|
|
|
(1.754)
|
|
Dividen (perlembar saham-$1,00)
|
_____
|
_____
|
_____
|
(2.429)
|
_____
|
_____
|
(2.249)
|
SALDO 31 DESEMBER 2004
|
2.409
|
$875
|
$4.928
|
$29.105
|
$(1.348)
|
$(17.625)
|
$15.935
|
*Saham biasa di beli dari karyawan
yang menggunakan opsi saham berjumlah 0,4 juta, 0,4 juta, dan 0,2 juta lembar
berturut turut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, 2003, dan 2002.
Lihat catatan untuk laporan keuangan kosolidasi.
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang
mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan
laporan laba rugi komprehensif yaitu untuk membantu pengguna laporan keuangan
dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profitabilitas,
nilai investasi, dan kelayakan kredit. Selain itu, laporan laba rugi
komprehensif juga memiliki keterbatasan, yaitu : penghasilan atau beban yang
tidak dapat diukur dengan andal, tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi
komprehensif, laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan,
dan pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment)
manajemen.
Laporan laba rugi komprehensif merupakan informasi yang
penting dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan mengenai investasi
atau kredit, dan juga informasi untuk mengevaluasi kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan. Yang kemudian perusahaan memiliki insentif untuk
melakukan manajemen laba agar mencapai target laba tertentu.
Format laporan laba rugi komprehensif dibagi menjadi 2
bentuk yaitu laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal dan laporan laba
rugi komprehensif bentuk ganda. Yang dimana pada laporan laba rugi komprehensif
bentuk tunggal, maka penyajian laba rugi periode berjalan dan pendapatan
komprehensif lain periode berjalan disajikan dalam satu laporan laba rugi
komprehensif sedangkan pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, maka
penyajian laba rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode
berjalan disajikan dalam dua laporan. Laporan pertama yaitu laporan laba rugi
periode berjalan dan laporan kedua yaitu laporan laba rugi komprehensif yang
berisi laba rugi periode berjalan.
DAFTAR
PUSTAKA
Martani, Dwi, dkk. 2012. “Akuntansi
Keuangan Menengah”. Jakarta : Salemba
http://slideplayer.info/slide/3179571/