Sabtu, 26 Maret 2016

Laporan Laba/Rugi Komprehensif dan Laporan Perubahan Ekuitas

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KELOMPOK 3



Disusun oleh :
Mochammad Fauzan   Wirawan(1441173404151)
Mia Oktaviani (1441173404176)                           
Irena Apriliani(1441173404179)                     
Nurul Hikmah(1441173404180)                      
Frieska Septiany(1441173404181)                  
Ulfah Nurillahi Fauziah(1441173404183)     
Hikmah Watidewi(1441173404185)            
Eka Ayuningtias(1441173404189)                    
Neviana Putri Hardani(1441173404218)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami bisa dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami akui masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.




Karawang, 18 September 2015


                                                                                                                      Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I   
PENDAHULUAN
       1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
       1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif.................................................................. 2
2.2 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komperhensif................................................. 2
2.3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komperhensif............................................ 3
2.4 Kualitas Laba.................................................................................................. 3
2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................... 4
2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................... 6

BAB III
PENUTUP
       3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan kinerja yang dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan pengembalian kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan dan ditandingkan dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran.

1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk:
1.    Dapat memahami kegunaan dan keterbatasan laporan laba rugi komprehensif.
2.    Dapat memahami tentang manajemen laba yang dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan.
3.    Dapat memahami tentang total laba komprehensif.
4.    Dapat mengetahui laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal dan laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Digunakan untuk menilai dan memprediksi jumlah dan waktu atas ketidakpastian arus kas masa depan.
     Laporan laba rugi komprehensif  akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan (revenues) dengan biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2.2 Kegunaan Laporan Laba Rugi Komperhensif
     Laporan laba rugi komprehensif berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Laporan laba rugi komprehensif sering digunakan oleh beberapa pengguna laporan keuangan berikut ini :

1.      Investor
Investor menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan di masa lalu sebagai input penting dalam memprediksi laba dan arus kas di masa depan, yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi haarga saham dan deviden perusahaan dimasa depan.

2.      Kreditor
Dengan menggunakan informasi laba rugi masa lalu, kreditor dapat memahami kemampuan calon debitur dalam menghasilkan arus kas masa depan yang diperlakukan untuk membayar beban bunga dan membayar pokok pinjaman. Pencairan asset jaminan bukan hal yang paling diinginkan oleh kreditur, melainkan keberhasilan perusahaan memperoleh penghasilan dan menghasilkan arus kas dari operasi.

3.      Manajemen
Laporan laba rugi komprehensif diipandang penting bagi investor dan kreditur, maka sudah sepatutnya manajemen juga berkepentingan terhadap laporan laba rugi komperhensif. Selain itu, banyak perusahaan, bonus yang diberikan kepada manajer ditentukan berdasarkan keberhasilannya dalam mencapai target laba.



2.3 Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komperhensif
Selain memiliki beberapa kegunaan, laporan laba rugi komprehensif juga memiliki beberapa keterbatasan. Penggunaan laporan laba rugi komperhensif harus memperhatika bahwa laporan ini disusun berdasarkan asumsi dan kebijakan tertentu.
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi komprehensif diantaranya sebagai berikut:
1.      Penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal, tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
SAK mensyaratkan bahwa penghasilan atau beban dapat diakui ketika dapat diukur dengan andal. Transaksi yang mempengaruuhi laporan laba rugi komperhensif namun tidak dapat diukur pengaruhnya secara andal, tidak dapat dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komperhensif.

2.      Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan.
Perusahaan diperkenankan oleh SAK untuk memilih dasar alokasi atau metode untuk menyusutkan aset tetap. Jika suatu perusahaan memilih menggunakan metode untukmenyusutkan aset tetap. Jika suatu perusahaan memilih menggunakan metode garis lurus, sementara perusahaan lain memilih metode penyusutan saldo menurun, dan jika hal lain dianggap sama, maka laba kedua perusahaan ini akan berbeda.

3.      Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment) manajemen.
Beberapa hal yang melibatkkan pertimbangan manajemen misalnya, ada sebuah perusahaan yang menyusutkan aset tetap gedung selama 20 tahun, namun ada juga yang menyustkan selama 15 tahun untuk aset sejenis. Begitu juga dengan pertimbangan dalam mengestimasi kewajiban atas klaim garasi dan pengakuan pengghapusan piutang tak tertagih, ada yang melakukan dengan optimistis, sehingga menyebabkan beban yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi.
2.4 Kualitas Laba
Informasi kinerja perusahaan yang tercermin pada informasi laba di laporan laba rugi komprehensif merupakan informasi yang penting dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan mengenai investasi atau kredit, dan juga informasi untuk mengevaluasi kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Banyak perusahaan yang berusaha mencapai laba yang tinggi untuk memenuhi ekspektasi investor agar dinilai baik, sehingga akan berdampak pada kompensasi yang diterimanya. Dengan demikian, perusahaan memiliki insentif untuk melakukan manajemen laba agar mencapai target laba tertentu.
Manajemen laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diinginkan, tanpa melanggar ketentuan di standar akuntansi. Biasanya, manajemen laba digunakan dalam bentuk menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu yang diinginkan, tanpa melanggar ketentuan di standar akuntansi. Biasanya, manajemen laba digunakan dalam bentuk menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu, misalnya dengan cara mengakui pendapatan secara prematur. Atau dapat juga dilakukan dalam bentuk menurunkan laba periode ini, agar dapat menaikkan pendapatan di periode mendatang, misalnya dengan cara mengakui kerugian penurunan nilai piutang berlebihan dengan asumsi yang kurang realistis.
Dengan demikian, kualitas laba menjadi sangat penting karena dapat dipengaruhi oleh manajemen laba. Manajemen laba dapat merusak informasi yang dihasilkan laporan keuangan dan menjadi informasi yang menyesatkan. Lebih jauh lagi, kualitas laba rendah akan merusak kepercayaan investor terhadap informasi yang tersaji di laporan keuangan.

2.5 Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif

Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Konsep laba berkaitan langsung dengan unsur penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban untuk menghasilkan laba, sebenarnya bergantung pada konsep pemeliharaan modal yang digunakan. Sebagian besar perusahaan menggunakan konsep pemeliharaan modal keuangan dalam penyusunan laporan keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh apabila jumlah finansial (uang) dari aset neto pada akhir periode melebihi aset neto pada awal periode.
Penghasilan dan Beban didefinisikan sebagai berikut :
·      Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekomoni selama periode akuntansi, yang menyebabkan kenaikan aset neto (ekuitas), dalam bentuk penambahan atas pemasukan aset atau penurunan liabilitas, yang tidak berasal dari kontribusi pemilik modal.
·      Beban adalah penurunan manfaat ekomoni selama periode akuntansi, yang menyebabkan penurunan aset neto (ekuitas), dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau bertambahnya liabilitas, yang bukan termasuk distribusi kepada pemilik.
Total laba rugi komperhensif dibagi menjadi berikut ini:
1.        Komponen “laba rugi”
Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak termasuk dalam komponen pendapatan komprehensif lain.
2.        Komponen “pendapatan kompehensif lain”
Pendapatan konperhensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi, sebagaimana disyaratkan oleh SAK lainnya.

Perusahaan dapat melakukan perubahan istilah dipakai dan perubahan urutan dari pos-pos jika hal ini diperlukan untuk menjelaskan kinerja keuangan. Misalnya mengelompokkan berdasarkan pos yang terkait dengan kegiatan operasi utama perusahaan dengan yang berasal dari kegiatan tidak berulang. Hal ini dipergunakan digunakan bagi pembaca laporan keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus di masa depan secara berbeda antara unsur yang berasal dari kegiatan biasa yang lazim dilakukan perusahaan sehari-hari sebagai aktivitas operasi utama, dengan unsur yang berasal dari kegiatan yang tidak terjadi secara reguler.
Perlu diingat bahwa salah satu pos yang merupakan penghasilan atau beban dari kegiatan operasi di suatu perusahaan mungkin menjadi pos yang tidak reguler di perusahaan lain. Namun, perusahaan dilarang menyajikan pos penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan. Pos yang bersifat tidak biasa karena jarang terjadi dapat disajikan sebagai keuntungan atau kerugian non-operasi.
Pengahasilan bisa dikelompokkan menjadi dua unsur, yaitu pendapatan dan keutungan. Pendapatan merupakan penghasilan yang berasal dari  aktivitas operasi utama perusahaan, misalnya aktivitas penjualan barang bagi perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur dan aktivitas penyediaan jasa bagi perusahaan jasa. Sedangkan keuntungan merupakan kenaikan aset neto yang berasal dari transaksi insidental di luar transaksi perusahaan yang menghasilkan pendapatan. Misalnya sebuah perusahaan dagang memperoleh penghasilan dari penjualan barang dagangnya akan mengakui sebagai pendapatan, namun jika suatu ketika perusahaan ini menjual kendaraan angkut barangnya pada harga jual di atas nilai buku kendaraan tersebut, maka akan diakui sebagai keuntungan.
Beban juga bisa dikelompokkan lagi menjadi dua unsur, yaitu beban dan kerugian. Beban merupakan beban yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan, misalnya yang terkait dengan aktivitas penjualan barang dagang bagi perusahaan dagang. Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental. Sementara kerugian merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.
Komponen pendapatan komprehensif lain, antara lain sebagai berikut:
1.      Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset takberwujud. Surplus revaluasi adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dan aset takberrwujud yang diukur menggunakan model revaluasi.
2.    Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yangdiakui.
3.    Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing.
4.    Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual.
Keuntungan dan kerugian ini berasal dari keuntungan dan kerugian belum terealisasi berupa selisih antara nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual dengan nilai wajarnya pada tanggal pelaporan keuangan.
5.    Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai    dalam rangka lindung nilai arus kas.



2.6 Format Laporan Laba Rugi Komprehensif

Perusahaan dapat memilih menyiapkan laporan laba rugi komprehensif dalam satu periode dalam satu laporan (bentuk tunggal), yaitu laporan laba rugi komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (bentuk ganda), yang terdiri atas laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif yang dimulai dengan laba rugi periode berjalan.

·                Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Tunggal

Dalam PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan diatur mengenai pos minimum yang harus disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, yaitu :
1.      Pendapatan
2.      Biaya keuangan
3.      Bagian laba rugi dari entitas asosiasi atau ventura yang dicatat menggunakan metode ekuitas
4.      Beban pajak
5.      Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan dan kerugian setelah pajak dari pelepasan aset dalam rangka operasi yang dihentikan
6.      Laba rugi
7.      Komponen pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan menurut sifat
8.      Bagian pendapatan komprehensi lain dari entitas asosiasi dan ventura yang dicatat dengan metode ekuitas
9.      Total laba rugi komprehensif

Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, maka penyajian laba rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan dalam satu laporan laba rugi komprehensif
PT.Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Pendapatan                                                                   468.000
Beban pokok penjualan                                               (294.000)
Laba bruto                                                                                          174.000
Pendapatan lainnya                                                          66.920
Biaya distribusi                                                                (10.800)
Biaya administrasi                                                          (24.000)
Beban lain-lain                                                               (  2.520)
Beban pendanaan                                                            (  9.600)           20.000
Laba sebelum pajak                                                                             194.000
Beban pajak pengasilan                                                                         ( 48.500)
Laba tahun berjalan                                                                              145.500

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
Kerugian aset keuangan tersedia untuk dijual               (17.400)
Surplus revaluasi aset tetap                                                    600
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan,
setelah pajak                                                                                         (  16.800)
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan                                   128.700

Laba yang dapat diatributkan kepada :
Pemilik entitas induk                                                                                116.400
Kepentingan nonpengendali                                                                        29.100
145.500
Jumlah laba rugi komprehensif yang
diatributkan kepada :
Pemilik entitas induk                                                                                 102.960
Kepentingan nonpengendali                                                                        25.740
      128.700
Laba per saham :
Dasar dan dilusian                                                                                            0,23

·                Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Ganda

Jika perusahaan memilih untuk menggunakan format laporan bentuk ganda, maka perusahaan menyiapakan dua laporan. Laporan pertama yaitu laporan laba rugi periode berjalan dan laporan kedua yaitu laporan laba rugi komprehensif yang berisi laba rugi periode berjalan.
Pos minimun yang harus disajikan dalam laporan laba rugi terpisah ketika menggunakan format bentuk ganda, yaitu :
1.    Pendapatan
2.    Biaya pendanaan
3.    Bagian laba atau rugi dari entitas dan ventura yang menggunakan metode     ekuitas
4.    Beban pajak
5.    Jumlah laba rugi setelah pajak operasi yang dihentikan dan keuntungan kerugian
6.    Laba rugi

PT.Transparan
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Pendapatan                                                                   468.000
Beban pokok penjualan                                                           (294.000)
Laba bruto                                                                                          174.000
Pendapatan lainnya                                                          66.920
Biaya distribusi                                                                           (10.800)
Biaya administrasi                                                          (24.000)
Beban lain-lain                                                                             (  2.520)
Beban pendanaan                                                            (  9.600)           20.000
Laba sebelum pajak                                                                             194.000
Beban pajak pengasilan                                                                         ( 48.500)
Laba tahun berjalan                                                                               145.500

Laba yang dapat diatributkan kepada:
Pemilik entitas induk                                                                             116.400
Kepentingan nonpengendali                                                                     29.100


PT.Transparan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Laba tahun berjalan                                                                            145.500
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak:
Kerugian aset keungan tersedia untuk dijual                  (17.400)
Keuntungan revaluasi aset tetap                                            600

Pendapatan komprehensif lain tahun
berjalan setelah pajak                                                            (  16.800)

Total pendapatan komprehensif tahun
berjalan                                                                                                 ( 128.700)

Jumlah laba rugi komprehensif yang
diatributkan kepada :
Pemilik entitas induk                                                                               102.960
Kepentingan nonpengendali                                                                      25.740
     128.700
Laba per saham :
Dasar dan dilusian                                                                                         0,23

Pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, informasi alokasi laba rugi periode berjalan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali disajikan di laporan laba rugi terpisah, sedangkan alokasi total laba komprehensif disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
Pendapatan komprehensif lain disajikan per masing-masing kompenen. Seperti tampilan diatas dalam menyajikan pendapatan komprehensif lain, perusahaan dapat menyajikan secara neto dari dampak pajak terkait , atau dalam jumlah bruto sebelum pajak disertai dengan total pajak penghasilan yang terkait dengan seluruh komponen tersebut.
     Berlaku bagi semua perusahaan apakah menyajikan secara neto setelah pajak atau secara bruto sebelum pajak, maka pajak penghasilan terkait setiap komponen harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Selain pos minimum yang harus diisajikan di laporkan laba rugi komprehensif yang telah dibahas sebelumnya, jika nilai pos-pos dalam pendapatan dan beban memiliki jumlah yang material, maka perusahaan harus menyajikan dan mengungkapkan sifatnya secara terpisah.
     Terdapat beberapa kondisi pengungkapan terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif, yaitu ketika :
1.      Pos penghasilan dan beban berjumlah material, maka sifat dan jumlah harus diungkapkan
2.      Terjadi penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto
3.      Terjadi penurunan nilai aset tetap
4.      Pelepasan aset tetap
5.      Pelepasan investasi
6.      Operasi yang dihentikan
7.      Penyelesaian tuntutan hukum
8.      Pembalikan provinsi

Penyajian Operasi Dihentikan Pada Laporan Laba Rugi Komprehensif

Operasi dihentikan diatur dalam PSAK 58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan. Operasi dihentikan adalah komponen dalam perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual, yang biasanya merupakan :

1.      Lini bisnis yang mewakili lini usaha atau area geofrasi operasi utama yang terpisah
2.      Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah
3.      Akuisisi untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali

Pada laporan laba rugi komprehensif, perusahaan menyajikan satu jumlah yang terdiri atas jumlah:

1.      Laba atau rugi operasi setelah pajak dari komponen operasi dihentikan
2.      Laba rugi yang diakui  dari pelepasan operasi dihentikan atau penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebeum pelepasan

     Pada bagian catatan laporan keuangan atau laba rugi, perusahaan harus menyajikan atau dalam mengungkapkan perincian atau analisis terhadap nilai tunggal tersebut di atas ke dalam hal berikut:

1.      Pendapatan, beban, dan laba rugi sebelum pajak dari operasi dihentikan dan beban pajak terkait
2.      Keuntungan atau kerugian yng diakui dari pelepasan operasi dihentkan atau penyesuaian karena pengukuran ke nilai wajar neto sebelum pelepasan dan beban pajak terkait.
·         Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan prive.
Akun-akun dalam laporan perubahan ekuitas, yaitu:
a.  Modal awal
Modal awal berasal dari investasi awal ataupun penambahan investasi.
b. Laba atau rugi
Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan mengurangi modal perusahaan.
c. Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri di luar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mengurangi modal pemilik.
Jika bentuk perusahaan adalah perseorangan atau firma maka penarikan disebut Prive dan jika berbentuk perseroan (PT) penarikan disebut Dividen.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi penurunan modal.
d. Modal akhir
Modal akhir adalah saldo modal awal ditambah laba rugi dikurangi penarikan.

Bentuk laporan ekuitas, seperti berikut:
     Laporan perubahan ekuitas mencerminkan berubahnya modal dari awal sampai dengan menjadi modal akhir.
Contoh Format Lap. Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Kartika Jaya
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun (Bulan) yang berakhir 31 Desember 2006
Modal 1 Januari 2006
XX
Laba Bersih
XX
Prive
(XX)
         Kenaikan / Penurunan Modal
XX
Modal Akhir
XXX
Contoh Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik Cola-Cola Tahun 2004


Jumlah saham biasa beredar
Saham biasa
Surplus modal
Laba di invetasikan kembali
Saham terbatas beredar laba komprehensif terakumulasi
Saham treasuri
Total

(dalam juta kecuali data perlembar saham)

2.442
$874
$4.395
$26.687
$(1.995)
$(15.871)
$14.090
SALDO 31 DESEMBER 2003

-
-
-
-
-
-
-
Laba komprehensif:

-
-
-
-
-
-
-
Laba bersih

-
-
-
4.487
-
-
4.847
Penyesuaian translasi

-
-
-
-
665
-
665
Keuntungan (kerugian) bersih atas derivatif

-
-
-
-
(3)
-
(3)
Perubahan bersih dari keuntungan (kerugian) belum di realisasi dari surat berharga

-
-
-
-
39
-
39
Kewajiban pensiun minimal

-
-
-
-
(54)
-
(54)








5.494
Laba komprehensif

-
-
-
-
-
-
-
Saham di terbitkan untuk karyawan yang menggunakan opsi saham

5
1
175
-
-
-
176
Manfaat pajak dari opsi saham dan saham terbatas milik karyawan

-
-
13
-
-
-
13
Kompensasi berbasis saham

-
-
345
-
-
-
345
Pembelian sahamtreasuri
(38)*
-
-
-
-
-
(1.754)






(1.754)

Dividen (perlembar saham-$1,00)

_____
_____
_____
(2.429)
_____
_____
(2.249)
SALDO 31 DESEMBER 2004

2.409
$875
$4.928
$29.105
$(1.348)
$(17.625)
$15.935
*Saham biasa di beli dari karyawan yang menggunakan opsi saham berjumlah 0,4 juta, 0,4 juta, dan 0,2 juta lembar berturut turut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, 2003, dan 2002. Lihat catatan untuk laporan keuangan kosolidasi.






BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan         
            Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Kegunaan laporan laba rugi komprehensif yaitu untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit. Selain itu, laporan laba rugi komprehensif juga memiliki keterbatasan, yaitu : penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal, tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif, laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan, dan pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan (judgment) manajemen.
            Laporan laba rugi komprehensif merupakan informasi yang penting dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan mengenai investasi atau kredit, dan juga informasi untuk mengevaluasi kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan. Yang kemudian perusahaan memiliki insentif untuk melakukan manajemen laba agar mencapai target laba tertentu.
            Format laporan laba rugi komprehensif dibagi menjadi 2 bentuk yaitu laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal dan laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda. Yang dimana pada laporan laba rugi komprehensif bentuk tunggal, maka penyajian laba rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan dalam satu laporan laba rugi komprehensif sedangkan pada laporan laba rugi komprehensif bentuk ganda, maka penyajian laba rugi periode berjalan dan pendapatan komprehensif lain periode berjalan disajikan dalam dua laporan. Laporan pertama yaitu laporan laba rugi periode berjalan dan laporan kedua yaitu laporan laba rugi komprehensif yang berisi laba rugi periode berjalan.









DAFTAR PUSTAKA

Martani, Dwi, dkk. 2012. “Akuntansi Keuangan Menengah”. Jakarta : Salemba
http://slideplayer.info/slide/3179571/